Selasa, 11 Desember 2012

Dari Brebes ke Peru: Cerita Bawang Merah

Dari Brebes ke Peru: Cerita Bawang Merah  Seringkali kita mendengar kalimat bahwa Allah SWT tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia dan bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu dengan ukuran yang paling sempurna. Kali ini pembuktian kalimat tersebut dapat kita renungi dari ciptaanNya yang bernama “bawang merah”.

Di suatu pagi, sambil menunggu kuah soto yang sedang dimasak, aku dan Ibu Dedeh bercakap-cakap tentang bawang merah di Peru. Ibu Dedeh rupanya dulu adalah seorang pengusaha bawang merah goreng sukses di Jakarta. Lewat usahanya yang sempat berjaya di kala tidak banyak pesaing, Ibu Dedeh berhasil memperkerjakan sejumlah karyawan dan menyambung hidup dengan menjadi supplier bawang merah goreng untuk rumah makan di Jakarta.
Lewat penuturan Ibu Dedeh tentang bawang merah goreng, terungkaplah hikmah kenapa hanya di Indonesia saja, bawang merah goreng bisa menjadi sumber rizki, sementara di negara berbeda seperti Peru, bawang merah goreng tidak bernilai ekonomis.

Senin, 10 Desember 2012

PERMASALAHAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH DAN SOLUSInya


Permasalahan Bawang Merah
Permasalahan bawang merah yang akhie ini terjadi adalah produktifitas bawang merah rendah hingga dalam segala nasional, sehingga menyebabkan harga bawang rendah mahal dan sulit untuk dieksport ke Luar Negeri.
Hal ini dapat terjadi karena menurut Wawan Junaidi (2009) ada beberapa kendala yang dapat menyebabkan rendahnya produktifitas bawang merah hingga dalam skala nasional, diantaranya adalah:
1. Cara budidaya bawang merah yang kurang optimal, kebanyakan petani tidak memperhatikan jenis 
    tanah yang cocok untuk membudidayakan bawang merah, asal dalam pemberian pupuk.
2. Banyak sekali serangan hama dan penyakit
3. Hanya dapat ditanam sepanjang musimnya
4. Pada umumnya petani masih menggunakan benih lokal yang ditanam terus menerus
5. Bawang merah cepat busuk karena petani kurang informasi dalam penanganan pasca panen
6. Banyak sayuran yang terkontaminasi